Menjadi pengusaha di usia muda bukan hal mustahil.
Ini dibuktikan Windi Cahyani dengan berjualan milkshake, perempuan berusia 23
tahun itu bisa meraup omzet puluhan juta sebulan.
Berawal dari cita-citanya menjadi seorang pengusaha,
semenjak duduk di bangku kuliah Windy kerap melakukan berbagai bisnis. Mulai
dari jual pakaian online, jam tangan, brownis, hingga sekarang sukses berjualan
milkshake.
Windy bercerita, di saat akhir masa kuliahnya pada
2015-2016 lalu, dia berkomitmen untuk menjalankan bisnis tersebut. Dengan modal
pertama tak sampai Rp 5 juta, Windy kemudian membeli berbagai peralatan dan
bahan-bahan yang diperlukan
Dari sana, Windy kemudian mencoba memasarkan
produknya bekerja sama dengan berbagai lini penjualan, mulai dari kantin,
koperasi, sekolah, hingga ke kampus. Dia menawarkan sendiri ke tempat-tempat
tersebut agar bersedia dititipi produknya.
"Awalnya kita mulai dengan susu botol. Saat itu
pemasarannya dengan konsinyasi. Jadi kita kerja sama dengan kantin, koperasi,
sekolah, kampus dan lain-lain. Nitip-nitipin begitu saja," cerita
perempuan lulusan Universitas Indonesia itu kepada detikFinance, Jumat
(6/10/2017).
Mulanya, Windy mengaku kesulitan melakukan cara
tersebut. Berbagai proposal yang dia tawarkan kerap ditolak, namun dengan
keseriusannya, akhirnya Windy bisa berhasil menjalin berbagai kerja sama itu.
"Kerja samanya saya datangin sendiri, hubungi
sendiri, kasih proposal kerja sama. Nah disini awal mulai tantangannya sudah
besar banget, soalnya sedikit yang mau percaya produk kita, produk homemade.
Effortnya besar banget. Ditolak berkali-kali. Bahkan ada yang enggak mau sama
sekali baca proposalnya," terang Windy.
Kemudian, produk yang awalnya hanya susu botolan itu
pun berubah. Dia mencari inovasi baru dengan membuat milkshake yang berisi
aneka topping. Bisnisnya pun semakin berkembang.
Kalau awalnya Windy hanya bisa memproduksi dan
menjual sekitar 50 hingga 100 milkshake perhari, saat ini dirinya bisa menjual
hingga 4.500-6.000 cup milkshake per bulannya dengan haega berkisar Rp 9.000-
Rp 10.000 tergantung toppingnya. Dari sana, Windy sekarang bisa mendapatkan
omzet mencapai Rp 45 juta hingga Rp 60 juta per bulan.
Produk milkshake carikan Windy diberi label Kara
Milk. Kini, Kara Milk telah menyebar dengan sistem franchise. Mulai dari
Jakarta, Depok, Cilegon, hingga Bandung dan memiliki 8 orang karyawan.
"Jadi Ada yang franchise ada yang masih punya
sendiri. Yang punya sendiri ada 5 tempat," jelasnya.
Ke depan, Windy berencana untuk terus mengembangkan
lini bisnisnya menambah lokasi persebaran Kara Milk dan melakukan
inovasi-inovasi baru. Sementara, untuk saat ini dirinya masih fokus pada
penjualan di kota-kota yang telah ada.
Dirinya pun berpesan kepada anak muda lainnya, bahwa
menjalankan bisnis diperlukan keseriusan dan komitmen yang tinggi. Dari situ,
maka jalan menuju kesuksesan akan terbuka lebar.
"Saya enggak pernah bisa usaha bareng teman.
Dulu sempat 2 kali coba bisnis bareng teman kuliah hasilnya selalu gagal karena
beda visi misi. Kebanyakan mereka enggak 100% mindsetnya ingin wirausaha. Cuma
anggap wirausaha itu sampingan dan keren. Jadi enggak mau susah. Kalau nemu
susah, langsung menyerah. Padahal yang namanya memulai bisnis, risikonya lebih
gede. Namanya ngalamin rugi itu udah pasti. Jadi kalau yang niatnya enggak
kuat, gampang berhenti di tengah jalan," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar